Google Translate

20 Februari 2010

Gajah paham perbedaan bahasa manusia

APAKAH GAJAH MENGERTI BANYAK BAHASA?

Apakah gajah adalah hewan yang sangat cerdas sehingga mereka bisa mengetahui perbedaan bahasa manusia? Pertanyaan inilah yang membuat para ilmuwan melakukan penelitian di Taman Nasional Amboseli, Kenya. Selain soal bahasa, para ilmuwan juga tengah mencari jawaban apakah gajah bisa menghitung jumlah hewan lain misalnya singa dan mengetahui usia gajah lain.

Dunia pengetahuan sudah memahami, gajah tidak memiliki penglihatan yang bagus namun indra pendengaran hewan berbelalai ini sangat tajam, begitu pula dengan indra penciuman mereka. Dalam upaya mencari jawaban ini, para ilmuwan memainkan berbagai jenis suara atau menebar bau-bauan yang biasa ditemui gajah di alam bebas. Cara ini dilakukan untuk menguak tingkat pengetahuan dan tingkat nalar seekor gajah.

Kemampuan mental

Pakar psikologi evolusioner Universitas St Andrew, Profesor Dick Byrne telah melakukan studi soal kemampuan kognitif pada primata. Kini Prof Byrne tengah melakukan studi serupa terhadap gajah di Taman Nasional Amboseli namun menggunakan cara berbeda untuk mengetahui kemampuan mental gajah.

"Mereka (gajah) membuktikan memiliki kemampuan yang hanya dimiliki kera besar dan manusia. Pengetahuan kita tentang gajah sangat terbatas namun apa yang kami temukan dari penelitian ini sangat luar biasa," kata Byrne. Salah satu temuan tim peneliti ini adalah gajah memiliki kemampuan membedakan tiap individu gajah dalam sebuah kelompok hanya dari perbedaan suara mereka.

Pakar psikologi hewan dari Universitas Sussex, Inggris, Dr Karen McComb menggunakan studi suara yang dirancang untuk mengetahui sejauh apa seekor gajah bisa mengenali gajah-gajah lainnya dengan membedakan suara mereka. Banyak lengkingan suara yang dihasilkan seekor gajah. Misalnya suara lengkingan panjang dengan suara erangan bisa diartikan "Saya di sini. Dimana kamu?"

Pesan yang dihasilkan melalui suara berfrekuensi rendah ini bisa didengar gajah lainnya yang berjarak beberapa kilometer. Dan panggilan seperti ini dikirimkan untuk beberapa gajah dalam sebuah kelompok keluarga yang sama. Para ilmuwan kemudian menyimpulkan seekor gajah jantan mampu membedakan setidaknya 100 individu gajah hanya lewat suara mereka.

Sementara itu, rekan Karen McComb di Universitas Sussex, Graeme Shannon mengatakan hal yang dilakukan gajah ini sama dengan menempatkan 100 orang di belakang sebuah tembok dalam jarak yang cukup jauh. Kemudian mereka diminta berteriak dan meminta seseorang untuk mengidentifikasi orang-orang itu.

Paham perbedaan bahasa

Sementara itu, penelitian terakhir yang dilakukan tim Universitas Sussex adalah mencoba mencari tahu apakah gajah-gajah Amboseli memahami perbedaan bahasa manusia. Gajah biasanya mendengar tiga bahasa yang digunakan tiga kelompok manusia yang berbeda kala mereka berjalan melintasui perbatasan taman nasional. Ketiga bahasa yang kerap didengar gajah di Kenya ini adalah bahasa Maa yang biasa digunakan para peternak nomaden suku Maasai, kemudian bahasa Kamba dan bahasa Inggris yang banyak digunakan wisatawan.

Cara untuk mengetahui kemampuan gajah membedakan bahasa ini adalah dengan mengamati perilaku gajah saat mendengar bahasa-bahasa yang berbeda itu. Menurut Graeme Shannon, para gajah ini terlihat lebih waspada saat mereka mendengar orang-orang Maasai berbicara. Antara gajah-gajah di TN Amboseli dan warga suku Maasai memang memiliki "masalah". Terkadang gajah membunuh hewan ternak orang Maasai. Jika ini terjadi maka para pendekar Maasai akan memburu gajah itu untuk membunuhnya.

Sementara itu, ancaman terkecil datang dari wisatawan yang menggunakan bahasa Inggris. Gajahpun paham bahwa mereka hanya ingin melihat-lihat dan mengambil fotonya. Dr Shannon menceritakan soal perbedaan bahasa ini yang menyebabkan asistennya Katito Sayialel yang berbicara bahasa Maasai, menggunakan bahasanya untuk berbicara pada gajah. "Mereka sangat gugup dan menegakkan kepalanya saat mendengar bahasa Maa. Namun ketika Katito menggunakan bahasa Swahili, mereka langsung tenang menikmati makanannya," kata Dr Shannon.

Selain kemampuan membedakan suara, dari sebuah penelitian di Kebun Binatang Jepang diketahui bahwa gajah juga memiliki kemampuan berhitung. Gajah membuktikan mereka mampu mengetahui perbedaan jumlah dan obyek-obyek yang berbeda saat disatukan dalam sebuah wadah. Tes semacam ini juga pernah dilakukan untuk beberapa spesies primata termasuk anak-anak manusia. Dan menurut Profesor Byrne kemampuan gajah dalam menghitung benda tak kalah dari spesies lainnya. "Sebagian besar dari kita sangat mudah membedakan antara satu dan dua namun tidak dengan lima dan enam. Namun gajah ternyata mampu membedakan lima dan enam," kata Byrne.

source : bbc.co.uk

Tidak ada komentar: